Graha Tristar

D3 MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA

D3 MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA

D3 PERHOTELAN SPESIALISASI F&B PRODUCT

D3 PERHOTELAN SPESIALISASI F&B PRODUCT
Serba-Serbi Tentang Muffin

Muffin, satu diantara banyak kue yang cukup populer dan sering kita jumpai di cakeshop. Tapi tahukan Anda dari mana kue ini berasal dan cara membuatnya ?

Bentuknya yang khas seperti guunungan dan agak bundar, kue muffin paling enak dinikmati bersama minuman hangat seperti teh, cokelat ataupun kopi. Cara makannya pun unik, harus disobek dulu dan diberi olesan mentega, kemudian bisa dipanggang lagi. Agar citarasanya lebih bervariasi, permukaannya diolesi dengan selai buah buatan sendiri.

Sejarah
Awal mula kata Muffin berasal dari ‘moufflet’ yang merupakan bahasa Perancis kuno. Moufflet berarti lembut, sesuai dengan tekstur muffin yang lebih lunak daripada roti. Banyak yang mengatakan Muffin adalah produk turunan roti yang diperkenalkan pada awal abad ke-18. Dan, resepnya mulai dikenal luas pada pertengahan abad tersebut.
Di Inggris nama muffin belum diketahui asal usulnya namun ada kemungkinan berasal dari kata ‘low german muffe’ yang berarti kue. Kata tersebut dipublikasikan di Inggris pada tahun 1703. Pada abad ke-19, muffin mulai populer dan menjadi hidangan saat minum teh. Di Inggris, tradisi ini sering disebut sebagai afternoon tea. Muffin disajikan sebagai kudapan utama pendamping teh hangat. Itu sebabnya kue ini pun dikenal dengan nama ‘tea cakes’.
Banyak cara menarik untuk mengenalkan kue muffin. Saat era Victoria, muffin dijajakan oleh penjual kue dijalanan. Muffin diletakkan ke dalam baki makanan yang berada di atas kepala mereka. Ada juga para penjual yang membunyikan bel tangan untuk memanggil calon pelanggan muffin.
Sementara itu di Amerika Utara, muffin sangatlah berbeda, apabila bahan dasarnya tidak ada tepung terigu, cornmeal dan bran (dedak atau sekam) bisa menjadi pengganti dan ditambahkan baking powder. Muffin ini biasanya dibuat di deep patty (muffin) tins.
Berbeda dengan Inggris yang terkenal dengan tradisi afternoon tehnya menyajikan muffin untuk teman minum teh.  Sedangkan di Amerika yang menyajika muffin untuk sarapan atau sebagai bagian dari makan malam.

Resep Muffin
Nah, setelah mengetahui sejarah muffin itu sendiri dan kenapa saat ini muffin begitu populer, yuk kita simak cara membuat kue muffin strawberry.

Muffin Strawberry

Bahan :

  • 150 gram  Tepung terigu (protein sedang)
  • 3 sendok teh  Baking powder
  • 1/2 sendok teh  Garam
  • 2 sendok makan  Gula pasir
  • 2 butir  Telur ayam
  • 50 gram  Margarin, lelehkan
  • 200 ml  Susu cair
  • 25 gram  Selai stawberry, siap pakai


Cara Membuat:

  1. Kocok telur bersama gula hingga mengembang, lalu masukkan tepung terigu yang telah diayak dengan baking powder dan garam, aduk rata. 
  2. Tuangkanl susu cair sedikit demi sedikit, lalu tambahkan margarine leleh, aduk rata.  
  3. Bagi adonan menjadi 2 bagian, lalu satu bagian tambahkan selai strawberry, aduk rata.
  4. Tuanglah sedikit adonan putih dan adonan strawberry ke dalam kertas mangkok (cup) hingga 3/4 tingginya.
  5. Panggang dalam oven suhu 190 derajat celcius sekitar kurang lebih 25 menit hingga matang, angkat dan sajikan.


Tips
Sekilas penampilan muffin seperti cupcake, namun yang membedakannya adalah kepadatan tekstur masing-masing. Muffin memiliki tekstur yang lebih padat dibandingkan dengan cupcake. Oleh karenanya muffin cocok menjadi menu sarapan pagi atau sebagai makanan pengganti nasi saat keadaan tertentu seperti di kampus,  kantor, ataupun sebagai bekal rekreasi.

  1. Pastikan takaran timbangan semua bahannya tepat.
  2. Untuk mendapatkan tekstur yang baik, campurkan bahan kering (tepung, baking powder, garam, dll) terlebih dahulu secara menyeluruh, kemudian campurkan bahan cair.
  3. Jangan mengocok terlalu lama, jika hal itu terjadi maka muffin akan sulit mengembang saat proses pemanggangan.
  4. Jika mau menambahkan bahan tambahan seperti buah-buahan, keju atau cokelat chips, masukkan paling akhir setelah adonan tercampur rata dan mengembang sempurna.
  5. Tuang adonan ke dalam cetakan Muffin hingga 2/3 atau 3/4 nya saja untuk memaksimalkan besarnya pengembangan yang sempurna. Jika tidak menggunakan papercup, olesi loyang dengan sedikit minyak atau jenis lemak secara merata. 
  6. Pastikan oven sudah dipanaskan terlebih dahulu sebelum memasukkan loyang adonan muffin. Hal ini dimaksudkan agar suhu pemanggangan tepat dan waktu yang digunakan cepat. Gunakan suhu oven yang tepat. tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
  7. Muffin yang matang hasilnya agak memuncak memiliki kerak cokelat tipis, bagian atasnya agak bundar dengan penampilan yang berkerikil dan agak lembab, begitu juga keadaan dalam muffin agak lembab. *Upi


No comments:

Post a Comment

Entri Populer

Parade Foto