Berbagi Ilmu dengan Dosen Bartending Agus J. Mulyana
Mahasiswa Advanced Culinary Class Akpar Majapahit Praktik Mixology (Traditional) Beverage
DOSEN luar biasa Food & Beverage (F&B) Product (termasuk Bartending) Akpar Majapahit Agus J. Mulyana, kembali berbagi ilmu dengan mahasiswa Advanced Culinary Class Akpar Majapahit untuk mengajarkan praktik mixology (traditional) beverage yang segar dan menyegarkan.
Dalam perkuliahan mixology beverage kali ini, mahasiswa diajarkan sejumlah resep minuman, kemudian mempraktikkannya di minibar lantai 4 kampus Akpar Majapahit. Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya. Selama praktik mixology beverage tersebut mahasiswa dipandu langsung oleh Agus J. Mulyana, sebagai dosen pembimbingnya.
Praktik mixology beverage kali ini, jadwal perkuliahan dimulai pada Selasa (23/02/2016) mempraktikkan lima resep minuman coffee alcohol, yakni cocholate mocha latte, coffee dessert, turkish mocha, burning coffee dan jamaica coffee.
Selanjutnya pada Rabu (24/02/2016), Agus J Mulyana mengajarkan lima resep minuman Rempah Coffee with Alcohol, yang meliputi coffee brahmapoetra, coffee fairy, coffee monkey tail, coffee delight dan coffee india.
Sedangkan pada Jumat (26/02/2016) mahasiswa mempraktikkan lima resep minuman rempah mocktail yakni bir pletok, bir keraton (traditional beer), red moon delight, snow light princess (diganti dengan rob roy cocktail) dan planter punch.
Sementara itu pada tatap muka terakhir (hari keempat), Senin (29/02/2016), mahasiswa Advanced Culinary Class Akpar Majapahit diajarkan meracik enam resep minuman beralkohol yaitu red devil (shake), tobleron (shake), après-ski-choe, hot pepermint patty, blue lagoon dan spicy peanut.
Mahasiswa Advanced Culinary yang mengikuti praktik meracik enam resep minuman beralkohol pada Senin (29/02/2016) pagi hanya Marco dan Titus, sedangkan Lia, Ridho, Tommy dan Yori kali ini berhalangan datang di kampus.
Dalam kesempatan itu, Marco dan Titus dipercaya menjadi asisten Agus J. Mulyana saat meracik enam resep minuman di minibar lantai 4 kampus Akpar Majapahit. Selama praktik meracik resep minuman yang bahan-bahannya disesuaikan dengan standar industri perhotelan itu, kedua mahasiswa Advanced Culinary Class ini merasa tersanjung dan termotivasi untuk tampil sebaik mungkin.
Mahasiswa bisa tampil baik karena sebelumnya sudah dibekali pengetahuan bahan minuman dan cara mencampurnya (mixing) bahan minuman sesuai dengan resep yang diterapkan yakni mengacu pada standard operation procedure (SOP)-nya.
”Dalam meracik bahan minuman itu ada urut-urutannya. Jangan sampai terbalik komposisinya karena dari aspek rasa tidak pengaruhi tetapi yang rusak itu teksturnya. Nah inilah kenapa kami selalu menekankan hal ini kepada mahasiswa saat praktik di bar,” terang dosen Akpar Majapahit ini kepada kru www.culinarynews.info, disela praktik meracik minuman di hadapan mahasiswa.
Dalam perkuliahan mixology beverage selama empat kali tatap muka mahasiswa telah mempraktikkan 20-an resep minuman, pihaknya selain menyodorkan resep minuman tradisional yakni bir pletok dan bir keraton, juga memadukan resep minuman tradisional dan minuman beralkohol (long drink), misalnya spicy peanut, yang salah satu bahannya adalah sambal pecel.
Upaya mengkreasi resep minuman juga dilakukannya di hadapan mahasiswa, misalnya saat praktik meracik minuman snow light princess, ternyata salah satu bahannya sulit diperoleh di pasaran, kemudian ia mengganti dengan resep yang lain yakni rob roy cocktail yang bahannya meliputi red label 30 ml, martini rosso 20 ml, simple syrup 10 ml dan red cherry.
”Selain itu, saya juga menyiapkan resep minuman alternatif lain seperti planter punch yang bahannya terdiri dari myers’s rum 30 ml, lemon 20 ml, orange juice 2 pieces, brenadine 30 ml,” tandas Agus J. Mulyana. Upaya mengkreasi racikan minuman ini disampaikan kepada mahasiswa agar mereka tidak kaget saat terjun di dunia kerja terutama di industri perhotelan.
”Karena itu, seusai pertemuan hari terakhir ini, mahasiswa akan kami uji untuk meracik minuman hasil kreasi mereka sendiri keesokan harinya atau tepatnya Selasa (01/03/2016) pagi. Hasil kreasi masing-masing mahasiswa selanjutnya kami nilai sejauh mana kemampuan mereka pasca pembelajaranmixology beverage selama empat hari sebelumnya,” katanya memungkasi pembicaraan. (ahn)
The effectiveness of IEEE Project Domains depends very much on the situation in which they are applied. In order to further improve IEEE Final Year Project Domains practices we need to explicitly describe and utilise our knowledge about software domains of software engineering Final Year Project Domains for CSE technologies. This paper suggests a modelling formalism for supporting systematic reuse of software engineering technologies during planning of software projects and improvement programmes in Project Centers in Chennai for CSE.
ReplyDeleteSoftware management seeks for decision support to identify technologies like JavaScript that meet best the goals and characteristics of a software project or improvement programme. JavaScript Training in Chennai Accessible experiences and repositories that effectively guide that technology selection are still lacking.
Aim of technology domain analysis is to describe the class of context situations (e.g., kinds of JavaScript software projects) in which a software engineering technology JavaScript Training in Chennai can be applied successfully